Ngurek Info

Arca di candi itu tampak sudah tidak utuh lagi. bebarapa bagiannya ditumbuhi oleh kerak jamur dan lumut yang menghitam. 

Walau kondisinya sudah tidak sempurna lagi, namun arca candi itu masih menunjukkan keindahannya sebagai jejak peradaban masa lampau.

Begitulah gambaran salah satu foto yang ditampilkan dalam pameran foto Candi-Candi Marjinal di House Of Sampoerna - Surabaya bulan Juni - Juli 2012. 

Bila dua liputan blog saya yang Bulan Juli 2012 lalu menulis tentang pameran foto dan komunitas Gerombolan Pemburu Batu ( Bol Brutu) , untuk artikel kali ini saya  menampilkan parade foto-foto indah karya para Brutuis.

Foto-foto yang ditampilkan dalam pameran itu  saya repro dan tampilkan dalam blog ini agar banyak yang bisa menikmati dan mengagumi keindahan foto karya mereka.

Perasaan kagum saya pada Brutis ketika menyimak foto-foto itu . Benda-benda yang tampak sederhana bagi sebagian orang bisa mereka tampilkan dengan begitu indahnya dalam lembaran-lembaran foto.Brutuis sendiri merupakan sebutan bagi anggota komunitas  Bol Brutu. 

Foto-foto itu umumnya tentang benda-benda purbakala yang ada di nusantara seperti candi, arca, prasasti, artefak , bangunan kuno, dan sebagainya. Tentu mereka mendapatkan foto-foto itu dengan langsung hunting dan terjun ke lokasi benda-benda purbakala itu. 

Dengan pendekatan ala jurnalistiknya, foto-foto itu seolah bisa berbicara dalam seribu kata tentang obyek yang ditampilkan.Betapa rasa miris perasaan saya ketika menyimak foto tentang Candi Borobodur yang bersaput debu tebal paska letusan Gunung Merapi.  

Perasaan yang sama juga tertuju pada  foto sebuah arca Dwarapala yang separuh badannya tertimbun oleh tanah dan foto tentang akar pohon yang mencengkeram  bangunan candi dengan struktur bata-batanya yang seolah mau runtuh.

Entahlah apakah benda-benda  yang bersejarah namun merana itu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.
======================================================================
OLeh-oleh Khas Tuban

Begitu juga kesan dramatis yang menakjubkan dan menggetarkan bisa saya rasakan pada foto Arca Dwarapala , foto Arca Budha dan foto tumpukan batu dengan formasi bundar di puncak bukit   yang tampak begitu jelas dan detail.

Sedangkan kesan humanisme  begitu kuat terasa pada foto tentang anak-anak yang sedang bermain air dan Menyusu   pada  sebuah  arca kuno.

Begitu juga pada foto anak-anak yang berfoto bersama di depan Pura di daerah Bali.

Ada 50 foto yang ditampilkan dalam pameran itu. Walau setiap fotonya tidak menampilkan informasi yang detail tentang lokasi obyek foto demi ikut  melindunginya dari jarahan tangan-tangan jahil,  namun dengan melihat dan menyimak foto-foto karya Brutuis itu bisa membuka kesadaran kita akan banyak banyaknya benda-benda purbakala yang sangat indah di nusantara kita.