Senin, 11 Agustus 2014

Remaja 15 tahun mengeluarkan Air Mata Darah



Jangan membuat Calvino Inman (15) marah atau kesal, kalau anda tidak ingin melihat darah mengalir dari matanya. Begitulah, remaja asal Tennessee, Amerika, ini memiliki keanehan yakni mengeluarkan air mata darah jika menangis. Lebih parah lagi, bukan hanya saat menangis darah merembes keluar lewat matanya tapi juga saat dia dalam keadaan biasa saja. Hal langka ini membuat dokter bingung dan menxari penyebabnya.

Dalam sehari, rata-rata matanya mengeluarkan darah tiga kali, kadang sebelum itu Calvino Inman bisa merasakan bahwa matanya akan berdarah, namun tak jarang tanpa ‘tanda, tiba-tiba darah begitu saja mengucur.
Berapa lama? Bisa sampai 1 jam. Mengerikan sekali!
Gara-gara itu, teman-temannya sekolahnya merasa ketakutan dan tak berani dekat dengannya.Kondisi aneh dan langka ini kini telah menyebar karena Calvino dan ibunya muncul dalam sebuah acara di televise nasional. Mereka berharap adanya masukan dari apa yang dialami Calvino ini. Ada yang mulai mengaitkan dengan fenomena stigmata yang sampai kini masih menjadi misteri dunia medis.

"Kadang saya bisa merasakan kemunculannya, tapi kadang tidak. Tiba-tiba mataku berair," ujar Calvino. "Kadang mataku terasa terbakar saat itu (darah) itu keluar," tambahnya. "Hampir semua teman-teman saya menyebut saya kesurupan. Pada awalnya saya tersinggung, sakit hati dengan sebutan itu, tapi sekarang saya sudah terbiasa dengan hal itu sekarang," paparnya.

Ketika pertama kali mengalami itu, ibu Calvino ketakutan dan segera memanggil layanan darurat.

"Itu adalah hal paling menakutkan dalam hidupku. Ia memandang pada saya dan berkata, mam, apakah saya akan mati?" tutur Tammy, ibunya. " "Hari saya benar benar sakit mendengar itu".

Serangkaian tindakan medis untuk mengetahui apa yang terjadi pada Calvino, seperti MRI, ultrasound, CAR scan. Namun sejauh ini belum terungkap misteri yang menyelimuti air mata darah itu. Dokter spesialis mata, Dr Rex Hamilton mengatakan, kemungkinan Calvino mengalami suatu yang jarang terjadi yang disebut haemolacria, yang berarti air mata darah.

"Itu hanyalah sebuah penggambaran air mata darah,"kata Hamilton dalam acara televisi Good Morning America. Kondisi ini tergolong langka karena hanya dialami satu dari 1 juta orang. Sejauh ini belum diketahui apa penyebabnya.
"Saya berharap dengan kemunculan di televise ini dapat memperoleh penjelasan lebih baik tentang apa yang terjadi, atau mungkin obatnya. Atau penjelasan kalau-kalau ada juga orang lain yang mengalami masalah yang sama," ujar ibu Calvino. "Saya sangat berharap ada orang yang bisa membantu anak saya. Itu saja!" kata ibunya memelas.

Ekstrem: Bangun Tidur Mandi Darah

Daily Mail tahun lalu juga pernah memberitakan tentang kasus serupa yang menimpa Twinkle Dwivedi, 13 tahun dari India. Bahkan darah bukan hanya mengucur dari matanya tapi juga pada kulitnya padahal tidak ada goresan sedikitpun.Darah juga mengucur dari hidung, pori-pori kepala, leher dan telapak kaki. Kadang kondisinya sangat buruk, saat dia bangun seluruh tubuhnya berlumuran darah.

Kalangan medis India percaya bahwa kondisi Twinkle merupakan n versi ekstrem yang langka yakni kelainan platelet darah dan belum ditemukan obatnya.

"Menakutkan dan kacau. Baju sekolah saya jadi berwarna merah. Tak seorang pun mau mendekati saya atau bermain dengan saya," kata Twinkle.
"Saya dulu selalu menangis hampir setiap kali itu terjadi. Tetapi sekarang saya hanya dapat berusaha bersikap tenang," katanya.

Gadis belia tersebut dulu adalah seorang gadis normal, sampai suatu hari pada Juli 2007, ketika secara tiba-tiba darah keluar dari mulutnya.

Seorang dokter mendiagnosisnya sebagai bisul. Namun beberapa pekan kemudian, ia mulai berdarah antara lima dan 20 kali sehari dari pori-pori di bagian bawah rambut, hidung, mata, dan kakinya.

Warga desa di dekat tempat tinggalnya percaya ia pasti telah dikutuk dan pernah mengeluarkan kata-kata kasar di jalan.

Semua dokter yang telah diminta berkonsultasi oleh keluarga Dwivedi tak dapat menemukan obat sementara mereka percaya kondisi gadis remaja tersebut adalah jenis ekstrem gangguan "platelet" darah yang langka.

Para dokter dari All India Institute of Medical Sciences di New Delhi berpendapat ia terserang Gangguan Platelet Jenis 2, kondisi saat darah sangat rendah di dalam partikel darah. Mereka mengatakan darah Dwivedi encer dan memiliki warna merah anggur muda, tapi mereka tak dapat menemukan obat untuk membuat darah itu jadi lebih kental.

Namun, ada harapan setelah seorang konsultan hematologi Inggris mengatakan penyakit itu ada obatnya.

Dr. Drew Provan, dari Barts Hospital di London, mengatakan, gadis berusia 13 tahun tersebut mungkin terserang penyakit Von Willebrand Jenis II, yaitu terjadinya penurunan protein yang disebut faktor Von Willebrand yang penting selama tahap awal pembekuan.

Dwivedi, yang memiliki tiga saudara perempuan, hidup bersama keluarganya di Kota Lucknow, daerah Almbagh, negara bagian Uttra Pradesh, India.**dailymail.co.uk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar