Sabtu, 30 Agustus 2014

Uji Beberapa Formula Pakan Kering untuk Penggemukan Kambing

Prinsip pengelolaan usaha pertanian yang "zero waste" atau tanpa sampah dengan sendirinya akan menggabungkan pertanian dan peternakan dalam satu usaha yang terintegrasi. Limbah pertanian yang dapat  dimanfaatkan, hingga saat ini masih terus diteliti mulai dari kandungan nutrisi bagi ternak hingga manfaatnya bagi lahan pertanian untuk kompos.
limbah pertanian
Para petani yang menghasilkan limbah pertanian seharusnya tidak selalu mencari pakan hijauan yang kadang-kadang pada musim kemarau sulit didapatkan. Pakan kering yang telah banyak dicoba formulasinya, perlu dikembangkan sesuai dengan potensi wilayah yang ada. Teknologi spesifik lokasi tersebut akan dapat membantu petani sekaligus peternak untuk mewujudkan usaha pertanian yang tanpa sampah.
pencampuran bahan pakan kering
pencampuran bahan

pengaktifan bakteri starbio















Ternak kambing cukup memasyarakat di wilayah Kecamatan Gondang. Hampir semua petani memanfaatkan lahan pekarangan mereka untuk beternak kambing. Bagi mereka, ternak adalah sarana menyimpan penghasilan yang aman dan berkembang. Jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan biaya agak besar, misalnya untuk sekolah anak-anak mereka, maka menjual ternak adalah solusi praktis dan cepat. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak lama dan dilanjutkan secara turun-temurun oleh anank cucu mereka.

Pengelolaan ternak sebagai usaha sampingan petani, secara umum telah berjalan dengan baik. Peningkatan pengetahuan tentang tekhnologi peternakan, termasuk mengenai pakan kering, telah dan akan senantiasa dikembangkan untuk mereka. Salah satunya adalah kegiatan kaji tindak ternak di BPP Gondang.  
pengenceran tetes tebu pada larutan strabio


Kegiatan kaji tindak ternak, dilaksanakan dengan menguji beberapa formula pakan kering dengan menggunakan bahan pakan dari limbah pertanian yang terdapat di lingkungan sekitar. Para PPL BPP Gondang menguji tiga macam formula pakan kering yaitu formula pakan yang telah jadi ( membeli), formula dari BPTP, dan formula fermentasi. Pakan yang telah jadi, dibeli dari produsen pakan kering ternak di Kecmatan Gondang. Formula BPTP adalah resep pakan yang disusun petani bersama peneliti BPTP Malang pada pelatihan FMA kelompok ternak Desa Gondang. Pakan fermentasi adalah formula dari praktisi peternakan (peternak ahli) yang dibuat oleh para PPL dengan memanfaatkan limbah pertanian yang ada di lingkungan sekitar.
pemberian larutan starbio pada bahan kering

pengadukan bahan dan larutan

Kegiatan ini selain untuk meningkatkan kapasitas PPL sebagai fasilitator, juga memanfaatkan lahan pekarangan BPP untuk laboratorium lapang. Para petani maupun pelaku usaha peternakan di desa akan mengenal tekhnologi penggemukan kambing menggunakan pakan lengkap tanpa hijauan. Juga mengetahui pengaruh jenis formula pakan terhadap pertambahan bobot kambing dan akhirnya akan diketahui formula pakan yang paling baik, bermutu tinggi dengan harga terjangkau.
mineral tambahan



Lokasi kandang adalah di halaman sebelah utara kantor BPP Gondang dengan kandang seluas 10 x 3 meter. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada bulan Desember 2011 dan berakhir pada bulan Pebruari 2012. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu meliputi pertambahan bobot badan dan kesehatan ternak. Pemberian pakan tiap pagi, siang dan sore oleh para PPL sesuai jadwal yang telah dibagi. Dalam hal ini ditunjuk pula seorang pengawas pakan yang bertanggung jawab pada berjalannya pemberian pakan secara tertib, sehingga kambing tidak telat makan atau kelaparan.

Jenis kambing yang digunakan adalah kambing bligon yang berumur 5 - 8 bulan. Sebelum perlakuan, kambing diberi kalung bernomor untuk memudahkan identifikasi dan diukur lingkar dadanya untuk mengetahui bobot awal. Jumlah kambing 15 ekor dibagi dalam tiga ruangan. masing-masing ruangan diberi pakan yang berbeda.                   
kalung bernomor
Kandang berukuran 3 x 10 meter, dibagi menjadi 4 ruang, dengan pengaturan sebagai berikut :
-    Ruang 1 : kambing No. 1 s/d 5 diberi formula pakan  jadi (beli)
-    Ruang 2 : kambing No. 6 s/d 10 diberi formula pakan BPTP.
-    Ruang 3 : kambing No. 11 s/d 14 diberi formula pakan  fermentasi dari praktisi peternakan.
-    Ruang 4 : kandang karantina dan stok pakan.

Waktu pelaksanaan kegiatan mulai tanggal 1 Desember 2011 s/d 13 Pebruari 2012, dengan rincian sbb :
-    Tanggal 01 s/d 20 Desember 2011 : persiapan pakan dan pembuatan kandang.
-    Tanggal 20 s/d 27 Desember 2011 : ternak kambing masuk kandang dan mulai menjalani masa
                                                             adaptasi/pengenalan pakan lengkap.
-    Tanggal 28 Desember 2011 s/d
                  10 Pebruari 2012               : pengamatan perlakuan dengan 3 jenis formula pakan lengkap
masing-masing ruang berisi 5 ekor kambing


Pelaksanaan pengamatan :
  I.    Tanggal 28 Desember 2011
 II.    Tanggal 13 Januari      2012
III.    Tanggal 27 Januari      2012
IV.    Tanggal 10 Pebruari    2012







Sebelum perlakuan ternak diberi obat cacing. Pengamatan dilakukan tiap 2 minggu sekali.
Hal-hal yang dilakukan dalam pengamatan adalah
-    Mengukur lingkar dada dicocokkan dengan tabel untuk mengetahui bobot badan ternak kambing.
-    Menghitung PBB (Pertambahan Bobot Badan) ternak.
-    Menghitung kebutuhan pakan yang diberikan tiap ekor / hari :  2 - 4% dari bobot badan.
-    Mengamati kondisi kesehatan ternak dan melakukan pengobatan bila ada ternak yang sakit.

Dari hasil pengamatan rutin dan diskusi selama kegiatan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tipe kandang yang digunakan adalah tipe panggung. Jarak lantai kandang dengan tanah 1 meter. Hal ini bertujuan agar sirkulasi udara di kolong kandang lancar sehingga udara tetap segar dan memudahkan untuk membersihkan kotoran ternak di kolong kandang untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Keunggulan dari tipe panggung adalah kandang relatif lebih bersih, lantai kandang lebih kering dan perkembangan kuman penyakit, parasit dan jamur dapat ditekan. Lantai kandang dair papan kayu dengan jarak 2 – 3 cm, untuk memudahkan kotoran jatuh ke tanah. Pembersihan kandang dilakukan tiap hari, terutama tempat pakan dan tempat minum. Hal ini untuk mencegah penyakit mencret pada kambing.

Selama masa adaptasi dari pakan hijauan ke pakan kering, sebagian ternak mengalami sakit mata, sehingga ketersediaan obat mata perlu diperhatikan. Kambing yang mengalami sakit mata akan mengalami penurunan nafsu makan. Bila tidak segera ditangani, kambing menjadi kurus dan tampak kurang aktif. Penanganan yang tepat adalah  ternak yang sakit segera dibawa ke kandang karantina untuk diobati dan mencegah penularan ke ternak kambing lainnya.
persiapan obat-obatan dan nomor ternak
Sebelum masuk kandang, kambing perlu diberi obat cacing untuk menanggulangi penyakit cacing bawaan dari peternak sebelumnya. Adanya penyakit cacing akan menyebabkan turunnya nafsu makan dan penyerapan makanan di saluran pencernaan tidak maksimal, sehingga mengakibatkan penurunan bobot badan kambing.

Untuk menjaga kesehatan ternak kambing perlu disediakan obat cacing, obat mata, obat kudis, alkohol/betadin, obat kembung, obat mencret dan vitamin.

Faktor pakan merupakan pos biaya yang cukup besar (> 50%) dari total biaya. Agar usaha penggemukan kambing dapat menguntungkan, sebaiknya dilakukan efisiensi pakan .  Efisiensi pakan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan yang tepat, pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan, penyimpanan pakan saat produksi melimpah dan pemberian pakan lengkap.
pengobatan ternak sakit

Keunggulan penggunaan pakan lengkap adalah hemat waktu, biaya dan tenaga kerja. Dari segi waktu, lama penggemukan dengan pakan lengkap lebih cepat , yaitu sekitar 2–4 bulan, sedangkan jika memakai cara yang konvensional mem- butuhkan waktu sekitar 6 bulan. Biaya yang diperlukan juga lebih murah, karena menggunakan bahan pakan campuran dari limbah pertanian Untuk kebutuhan tenaga kerja, dengan penggunaan pakan lengkap, 1 orang bisa menangani ternak kambing 100 – 150 ekor.

Kebutuhan pakan tiap hari sebanyak 2 – 4% bobot badan per ekor. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari, yaitu tiap pagi dan sore. Untuk air minum diberikan secara ad libitum, hal ini penting agar ternak tidak mudah tersedak/batuk akibat pemberian pakan kering. Pemberian air minum juga berfungsi untuk mengganti kehilangan cairan akibat sekresi urine dan keringat, serta  berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap stabil.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan usaha penggemukan kambing perlu dihitung pertambahan bobot badan (PBB) selama pemeliharaan. Pertambahan bobot badan merupakan selisih bobot badan awal dengan bobot badan akhir pemeliharaan.
mahasiswa KKN sedang memadatkan pakan fermentasi
Cara termudah untuk menaksir bobot badan dapat dilakukan dengan menimbang ternak. Cara lain yang lebih mudah adalah dengan mengukur lingkar dada kambing, lalu hasil pengukuran dicocokkan dengan tabel taksiran bobot badan kambing.
pemadatan pakan fermentasi
Hasil  pengamatan tiap 2 mingguan diperoleh rata-rata lingkar dada ternak kambing, sebagai berikut.
     Lingkar dada  rata-rata (cm):
                                                                                    Pengamatan
                                                                         I              II          III         IV
                                    Pakan Jadi                 60,80      62,00    63,80    64,40
                                    Pakan BPTP              56,60      58,60    60,60    62,00
                                    Pakan Fermentasi      63,50      64,88    65,75    68,50

pengukuran lingkar dada
 Dari hasil pengukuran lingkar dada, kemudian dicocokkan dengan tabel, maka didapatkan bobot badan dan pertambahan bobot badan.

Hasil pengamatan 2 mingguan Bobot Badan (BB) rata-rata dan Pertambahan Bobot Badan (PBB) rata-rata.

   Perlakuan                          Bobot Badan (kg)                 Pertamb. Bobot Badan (kg)
                                             Pengamatan                                      Pengamatan               
                                    I          II          III         IV               I         II        III       IV   
 Pakan jadi              21,88    23,24    25,34    25,80    -    1,36    2,10    0,46    3,92
 Pakan BPTP          18,10    20,24    22,36    23,58    -    2,14    2,12    5,48    5,48
 Pakan fermentasi    24,63    26,58    27,45    30,43    -    1,95    0,88    2,98    5,81


setelah pengamatan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pertambahan pertambahan bobot badan selama 45 hari adalah formula pakan jadi (beli) sebesar 3,92 kg, selanjutnya formula pakan BPTP 5,48 kg dan formula pakan fermentasi sebesar 5,81 kg. Bila dihitung PBBH (Pertambahan Bobot Badan Harian) rata-rata, untuk yang menggunakan formula pakan jadi sebesar 87,11 g/ekor, formula pakan BPTP 121,78 g/ekor dan formula pakan termentasi 129,11 g/ekor. Hasil tersebut masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan PBBH kambing dengan pakan hijauan yaitu sebesar 41,67 g/ekor. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pertambahan bobot badan tertinggi dicapai oleh formula pakan fermentasi. Hal ini disebabkan formula pakan fermentasi ada penambahan probiotik dan urea yang dapat menguraikan serat kasar, sehingga akan meningkatkan daya cernanya. Dengan meningkatnya daya cerna maka zat-zat gizi yang terserap dalam tubuh lebih banyak, sehingga mengakibatkan pertambahan bobot badan juga lebih tinggi. Perkembangan PBB rata-rata tiap pengamatan dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Dari grafik pertambahan bobot badan dapat dilihat bahwa PBB pada kambing perlakuan formula pakan fermentasi menunjukkan kecenderungan yang meningkat, meskipun pada pengamatan ke III mengalami penurunan PBB. Hall ini disebabkan pada pengamatan ke II ternak menderita sakit mata. Akibatnya nafsu makan menurun dan PBB juga menurun.

Beberapa kesimpulan yang dapat dirumuskan adalah,
a.    Keunggulan kandang tipe panggung adalah kandang relatif bersih, lantai kandang lebih kering dan 
       perkembangan kuman penyakit, parasit dan jamur dapat ditekan.
b.    Efisiensi pakan perlu dilakukan karena biaya pakan cukup besar. Lebih dari  50% total biaya digunakan
       untuk pakan.
c.   Efisiensi pakan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan yang tepat, pemanfaatan limbah     
      pertanian sebagai pakan, penyimpanan pakan saat produksi melimpah dan pengolahan pakan menjadi 
      pakan lengkap.
d.   Keunggulan penggunaan pakan lengkap adalah hemat waktu, biaya dan tenaga kerja.
e.   Kebutuhan pakan tiap hari sebanyak 2 – 4% bobot badan per ekor, dengan frekuensi pemberian 2        
      kali sehari (pagi dan sore).
f.    Pertambahan bobot badan tertinggi diperoleh ternak kambing dengan formula pakan fermentasi, yaitu  
      sebesar 5,81 kg/ekor dengan jangka waktu pemeliharaan 45 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar